RESUME PRAKTIKUM
TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN
TEKNOLOGI PENGOLAHAN BUAH DAN SAYUR
CUKA APEL
Oleh
Nama : Ernalia Rosita
NRP :
133020175
LABORATORIUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2016
TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan
dari percobaan ini adalah untuk mengetahui proses pembuatan cuka apel dan untuk
mengetahui proses fermentasi yang terjadi pada cuka apel, untuk diversifikasi
pangan, meningkatkan nilai ekonomis.
PRINSIP PERCOBAAN
Prinsip dari percobaan ini
yaitu berdasarkan fermentasi buah apel secara anaerob dimana gula dirubah
menjadi alkohol (etanol) oleh Saccharomyces cerevisiae pada fermentasi
pertama yang kemudian alkohol hasil fermentasi pertama diubah menjadi asam
asetat pada fermentasi kedua dengan kondisi aerob sehingga terbentuk cuka apel.
DIAGRAM
ALIR
HASIL PENGAMATAN
Tabel
1. Hasil Pengamatan Pembuatan Cuka Apel
Keterangan
|
Hasil Pengamatan
|
Basis
|
550 gram
|
Bahan
Utama
|
Buah apel
|
Bahan
Tambahan
|
1. Sukrosa
= 9,10 %
2. Ragi
= 0,05 %
3. Air
= 45,43 %
|
Berat
Produk
|
210
gram
|
%
Produk
|
38,
18%
|
Organoleptik
1. Warna
2. Rasa
3. Aroma
4. Tekstur
5. Kenampakan
|
Merah muda
Manis
asam
Khas
cuka apel
Cairan
Tidak
Menarik
|
Gambar
Produk
|
|
(Sumber:
Kelompok G, 2016)
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil percobaan
pembuatan cuka apel dapat diketahui bahwa cuka apel tersebut memiliki berat
produk 210 gram, % produk sebesar 38,18 %. Cuka apel yang dihasilkan memiliki
warna merah muda, rasanya manis asam, aromanya asam, teksturnya cair dan
kenampakan yang tidak menarik.
Fungsi bahan yang digunakan dalam
pembuatan cuka apel diantaranya adalah apel sebagai bahan utama pembuatan cuka apel,
gula sebagai sumber karbon untuk pertumbuhan mikroorganisme, air sebagai
pelarut dan media tumbuh mikroorganisme, dan ragi sebagai mikroorganisme yang
akan membentuk asam asetat pada cuka apel.
Fungsi perlakuan diantaranya adalah pencucian
untuk mencuci buah apel yang akan difermentasi, pemotongan untuk memperluas
luas permukaan bahan, penyaringan untuk memisahkan filtrat dengan ampas,
inkubasi pertama untuk melakukan fermentasi pertama, dan inkubasi kedua untuk
melakukan inkubasi kedua.
Apel adalah sejenis buah-buahan yang
sangat popular di seluruh dunia. Setiap wilayah atau negara memiliki jenis apel
yang berbeda-beda dengan negara atau wilayah lainya. Apel merupakan salah satu
buah yang paling banyak di konsumsi di seluruh dunia. Pada awalnya apel di
tanam di daerah Asia Tengah kemudian menyebar keseluruh dunia. Tanaman apel
sangat cocok ditanam di daerah yang memiliki udara dingin. Apel sendiri sangat
disukai karena memiliki rasa manis dan segar serta memiliki kandungan nutrisi
yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Buah apel sangat efektif membunuh virus.
Kandungan asam klorogenik, vitamin c, pectin dan sorbitol (zat pencahar) di
dalamnya dapat menghalangi pembentukan sel-sel kanker. Kandungan kalium di
dalam apel efektif memelihara kesehatan tulang. Selain itu, zat sorbitol pada
apel membantu pembuangan zat yang tidak berguna pada tubuh, sehingga
memperlancar buang air besar. Di Indonesia, apel dapat tumbuh dan berbuah baik
di daerah dataran tinggi. Sentra produksi apel berada di Malang dan Pasuruan (Nongkojajar),
Jawa Timur. Di daerah ini apel telah diusahakan sejak tahun 1950, dan
berkembang pesat pada tahun 1960 hingga saat ini. Selain itu, daerah lain yang
banyak dinanami buah apel adalah Jawa Timur, Jawa Tengah (Tawangmangu), Bali
(Buleleng dan Tabanan), Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi
Selatan. Sedangkan sentra penanaman dunia berada di Eropa, Amerika, dan
Australia. Apel selain mudah didapat dan harganya relatif terjangkau,
khasiatnya juga sangat banyak. Buah ini sangat efektif membunuh virus. Apel
yang digunakan untuk jus sebaiknya tidak di kupas, supaya zat gizi didalamnya
tidak ikut terbuang. Namun, kita harus yakin bahwa apel tersebut sudah dicuci
bersih dengan air yang mengalir supaya sisa obat pembasmi hama yang menempel
pada kulit ikut terbuang. Apel merupakan
salah satu jenis buah yang cukup komersial dalam kehidupan sehari-hari. Apel
Malang memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang manis dan juga agak asam.
Pada umumnya buah apel dikonsumsi masyarakat sebagai buah segar atau campuran
es buah. Namun, saat masa panen raya, produksi buah apel menjadi melimpah
sehingga banyak yang terbuang dan busuk yang menyebabkan harga apel pun menjadi
menurun. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan adanya solusi pemanfaatan
buah apel menjadi produk olahan yang dapat memperpanjang masa simpan serta
dapat meningkatkan nilai ekonomis dari buah apel. Salah satu alternatifnya
adalah dengan mengolah apel menjadi cuka apel atau yang biasa disebut sebagai
apple cider vinegar. Apel merupakan salah satu minuman kesehatan keluarga,
satu-satunya yang mengandung mother & active probiotic. Apel (Malus
sylvetris. Mill) adalah tanaman yang bersifat tahunan dari daerah subtropis.
Apel ada yang berkulit kuning, hijau, kemerahan atau merah dan juga berdaging
putih kekuningan, segar serta mengandung air cukup tinggi. Cara memilih atau
membeli cuka apel, cuka apel (CA) yang ada dipasaran tidak semuanya dapat
dikonsumsi dengan rekomendasi kesehatan, karena ada yang diproduksi hanya dari
kulitnya saja atau dari limbah pabrik koktail yang diolah menjadi cuka apel.
Biasanya bening dan diperuntukan untuk memasak. Cuka apel yang direkomendasikan
untuk kesehatan adalah terbuat dari seluruh bagian apel, berbau tajam khas cuka
apel dimana hal ini baik untuk merangsang enzim-enzim pencernaan, dan bersifat
unfiltered dan unpasteurized
Apel untuk cuka biasanya terlalu
masam dan sepat untuk dimakan segar tetapi memberikan rasa yang memuaskan pada
cuka. Jenis jenis apel yang dikembangkan di Indonesia adalah: Rome beauty, Manalagi,
Anna princess nobble, Wanglin, New Zealand (Soelarso, 1996).
Cuka apel merupakan hasil fermentasi
buah apel. Penyajian apel dalam bentuk cuka berkaitan dengan pengoptimalan zat
yang terkandung dalam buah apel. Bahkan melalui proses fermentasi, kandungan
nutrisinya bertambah kaya, terutama enzim dan asam amino. Proses fermentasi
pulalah yang memberikan khasiat penyembuhan yang menggagumkan pada cuka apel,
sebagai obat rematik, asam urat, pengapuran sendi, menormalkan tekanan darah,
kolestrol, hipertensi, maag, masuk angin, panas dalam, serta meningkatkan
vitabilitas daya tahan tubuh, dan sebagainya. Pada saat ini, cuka atau karib
disebut vinegar berasal dari bahan kaya gula seperti anggur, apel, nira kelapa,
dan malt. Gula sendiri, seperti sukrosa dan glukosa, dalam pembuatannya
melibatkan proses fermentasi alkohol dan fermentasi asetat secara
berkesinambungan. Secara kimiawi, perubahan utama yang terjadi mula-mula gula
diubah menjadi alkohol (etanol) lalu menjadi asetat secara terus menerus. Apabila
cuka terbuat dari bahan-bahan tersebut pada umumnya disebut cuka atau vinegar
saja.
Ada 2 macam cuka apel menurut asal
pembuatannya. Salah satu jenis cuka yang cukup banyak diminta adalah cuka apel.
Dalam rumah tangga, cuka apel biasanya digunakan sebagai penyedap dan penambah
rasa asam alami pada masakan, namun selain itu cuka jenis ini juga dapat
dimanfaatkan untuk mengawetkan makanan, seperti daging, sayur, dan acar.
Dalam hal kesehatan, apple cider
vinegar bisa membantu program penurunan berat badan, meredakan artritis,
menurunkan kadar kolesterol jahat, melawan kanker, mencegah penuaan, dan
beragam manfaat lainnya. Diduga, kandungan mineral, enzim, serta asam di dalam
cuka apel bisa didapat dalam bentuk suplemen yang bisa membantu menghancurkan
lemak, jika kita meminum beberapa sendok teh sebelum makan. Mengandung pektin,
jenis serat larut air yang dapat mengikat kelebihan kolesterol dan logam berat
dalam saluran usus dan membuangnya ke luar.
Konsumen sering takut mengkonsumsi cuka apel karena mereka menderita
sakit maag. Padahal, cuka apel tidak menyebabkan maag. Penyakit maag terjadi
karena lambung manusia sudah tidak dapat atau kurang dapat memproduksi asam
Hidroclorid, sehingga makanan yang tersimpan di lambung akan mengalami
fermentasi. Dengan mengkonsumsi air, cuka apel, dan madu, kebutuhan asam
hidroclorid dapat terpenuhi. Cuka apel berkhasiat bagi kulit karena mengandung
unsur-unsur berkhasiat tonik yang dapat melancarkan sirkulasi darah dalam
pembuluh darah halus pada jaringan kulit, antiseptik untuk mencegah penyebaran
bakteri, virus, atau jamur yang dapat memicu infeksi dan mengandung zat-zat
nutrisi lain yang membantu membuang kelebihan lemak pada permukaan kulit dan
mencegah kulit kering. Apple vinegar yang terbuat dari fermentasi sari apel,
dan apple cider vinegar yang terbuat dari sari apel beralkohol (cider).
Apel juga mempunyai beberapa
manfaat, yaitu menurunkan kadar kolesterol, menurunkan tekanan darah,
menstabilkan gula darah, membunuh virus infeksi, melancarkan pencernaan, merawat
kulit rambut dan kuku, mencegah kanker usus.
Manfaat lain cuka apel yaitu dapat
mengobati reumatik, karena kandungan kaliumnya mampu mengurangi endapan kristal
asam yang tumbuh di sekitar tulang sendi. Sedangkan asam maltat yang dihasilkan
melalui proses fermentasi, menghasilkan aksi pembersihan sel dan membuat orang
awet muda. Kandungan magnesiumnya berfungsi sebagai perekat yang melekatkan
kalsium dan fosfor pada tulang-tulang dalam tubuh untuk melawan osteoporosis
atau tulang rapuh. Cuka apel juga sudah digunakan sejak ratusan tahun untuk
mengobati sakit tenggorokan, jerawat, rambut berketombe, kulit terbakar
matahari, peningkatan kadar kolesterol. Orang Barat menggunakan cuka apel untuk
membuat berbagai ramuan tradisional. Antara lain untuk menjaga kelembapan kulit
dan rambut, mengobati jerawat dan luka akibat sengatan matahari. Orang Romawi
dahulu gemar meramu cuka apel dengan tanaman herba atau minyak esensial untuk
perawatan kulit. Khasiat cuka apel juga
besar karena kandungan maltic acid (suatu komponen alami dalam apel), membantu
menstimulasi proses pencernaan. Karena bahan ini dibuat lewat proses
fermentasi, cuka apel juga kaya kalium, yaitu mineral yang mampu menciptakan
antiseptik dalam sel tubuh yang penuh lemak. Hal ini menyebabkan ia dapat
memperkuat metabolisme alami dan mempercepat proses oksidasi. Meminum segelas
air dicampur cuka apel dan sedikit madu setiap hari dapat membantu
menghancurkan dan melepaskan deposit lemak yang menumpuk didalam tubuh.
Sehingga, cuka apel sangat efektif untuk diet.
Cuka apel dapat membersihkan toksin-toksin yang menyumbat dalam
peredaran darah, yang menyebabkan penyakit darah tinggi, kolesterol tinggi,
penyakit jantung (Jantung Koroner). Sehingga peredaran darah menjadi bersih dan
sehat, metabolisme tubuh kembali normal dan akhirnya penyakit itu menjadi sembuh.
Selain itu, kalium yang terdapat pada Cuka Apel, akan memecahkan purin yang
mengendap dalam setiap persendian, sehingga Asam urat atau Rematik, akan
sembuh, dan sendi-sendi menjadi lentur kembali dan sehat. Cuka Apel sebagai
pembersih dari semua makanan dan minuman yang beresiko terhadap kesehatan,
tetapi anda bisa minum dahulu Cuka apel, sebelum anda makan dan minum yang
beresiko itu, sehingga toksin dari dalam makanan itu tidak akan terakumulasi
dalam tubuh. Selama anda makan dan minum yang tidak organik (alami), selama itu
anda memerlukan Cuka apel sebagai pembersih semuanya, sehingga anda bisa minum
beberapa kali sehari, dan ini tidak apa, karena Cuka apel adalah sari buah
apel, bukan obat yang berbahaya. Cuka
apel akan sangat membantu kerja hati, paru-paru, kulit, dan ginjal. Sehingga 4
organ itu akan selalu sehat karena toksin dari racun dibersihkan oleh Cuka apel
melalui sistem ekskresi, maka keempat organ ini setiap saat tidak harus
mengeluarkan energi terlalu banyak. Sedangkan untuk diabetes, cuka apel sangat
membantu menurunkan dan menormalkan gula darah, dan sangat membantu menormalkan
sistem pankreas sehingga pankreas mampu berfungsi kembali mengubah gula menjadi
insulin. Untuk yang menderita maag, sebetulnya cuka apel yang rasanya asam, tetapi
ini hanya asam di mulut, kalau sudah masuk kedalam tubuh menjadi basa. Tidak
semua yang asam akan bertentangan dengan maag, tetapi tergantung apa yang
terkandung dalam asam itu. Cuka apel mengandung enzim hidroklorida. Dengan
meminum cuka apel dengan dosis rendah, 1 sendok kecil atau 1 sendok teh dengan
air hangat dan madu, sangat membantu menyembuhkan Maag.Asam asetat, asam etanoat atau
asam cuka adalah senyawa kimia
asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan.
Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam
bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam asetat murni (disebut asam
asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik
beku 16.7°C. Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling
sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah
asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-.
(Depkes RI,1995).
Fermentasi asam asetat adalah
fermentasi aerobik atau respirasi oksidatif, yaitu respirasi dengan oksidasi
berlangsung tidak sempurna dan menghasilkan produk-produk akhir berupa senyawa
organik seperti asam asetat. Proses ini dilakukan oleh bakteri dari genus
Acetobacter dan Gluconobacter. Kondisi respirasi oksidatif ini dapat dilakukan
dengan kultur murni, tetapi kondisinya tidak selalu aseptis oleh karena pH yang
rendah serta adanya alkohol dalam media merupakan faktor penghambat bagi
mikroorganisme lain selain Acetobacter acetii. Mekanisme fermentasi asam asetat
ada 2 yaitu fermentasi alkohol dan fermentasi asam asetat. Pada fermentasi
alkohol mula-mula gula yang terdapat pada bahan baku akan dibongkar oleh khamir
menjadi alkohol dan gas CO2 yang berlangsung secara anaerobik. Setelah alkohol
dihasilkan maka dilakukan fermentasi asam asetat,dimana bakteri asam asetat
akan mengubah alkohol menjadi asam asetat.Setelah terbentuk asam asetat
fermentasi harus segera dihentikan supaya tidak terjadi fermentasi lebih lanjut
oleh bakteri pembusuk yang dapat menimbullkan kerusakan (Day JR, R.A. dan AL
Underwood, 2002).
Pada organisme tingkat tinggi,
fermentasi terjadi apabila dalam proses respirasi tidak tersedia oksigen.
Fermentasi terdiri tas dua tahap, yaitu tahap glikolisis dan pembentukan NAD+.
Pada proses tersebut, asam pirufat hasil glikolisis tidak di ubah menjadi
asetil Co-A. Namun senyawa tersebut akan di reduksi menjadi senyawa lain dengan
bantuan NADH.
Ada perbedaan antara fermentasi
dengan respirasi anaerob. Fermentasi tidak melibatkan mitokondria, sedangankan
respirasi anaerob melibatkan mitokondria. Dalam fermentasi, dari satu molekul
glukosa akan di hasilkan 2 ATP. Fermentasi dapat dibedakan menjadi dua macam
berikut :
Fermentasi Asam Laktat
Fermentasi asam laktat terjadi pada
sel-sel otot. Proses tersebut mengunakan bahan baku berupa asam piruvat ( hasil
dari glikolisis). Hasil dari proses tersebut berupa asam laktat dan ATP.
Timbunan asam laktat yang berlebuhan dapat mengakibatkan otot terasa nyeri dan
lelah. Berikut adalah reaksi fermentasi dari asam laktat :
Glukosa → 2 Asam piruvat → 2
fosfoenol piruvat → 2 asam laktat
↓
Glikolisis
Fermentasi alkohol
Fermentasi alkohol dapat terjadi
pada khamir dan yeast (saccharomyces sp). Pada proses tersebut
menggunakan bahan baku berupa asam piruvat. Hasil dari proses tersebut berupa
etanol, CO2, dan ATP.
Berikut adalah reaksi fermentasi
alkohol :
Glukosa → 2 asam piruvat → 2
asetaldehid → 2 etanol
↓
Glikolisis
Pada pembuatan cuka apel, disiapkan
buah apel yang masak dan tidak busuk, dicuci bersih, jangan dikupas kulitnya,
direbus dan ditambah air sebanyak 250 ml sampai mendidih agar buah apel tidak
terjadi pencoklatan pada saat diblender, didinginkan.
Buah apel yang sudah direbus,
dipotong kecil – kecil, diblender bersama dengan air rebusan buah apel,
Kemudian disaring dengan kain saring untuk mendapatkan sari buah (filtrat).
Diatur pH dari filtrat menjadi ± 4,5. Bila pH < 4 ditambahkan NaHCO3 dan
bila > 5 ditambahkan asam sitrat.
Larutan sari buah apel ditambahkan
gula pasir sebanyak ± 10% (100 gr per liter),dan ditambah air sebanyak 500 ml,
dipasteurisasikan pada suhu 70 – 80 ºC selama 15 menit (dihitung mulai dari
setengah mendidih), lalu didinginkan dengan cara diangin-anginkan sampai
suhunya turun, diaddkan ke dalam labu ukur 500 ml dihomogenkan, Kemudian
dimasukan dalam botol fermentasi, Ditambahkan ragi roti (Saccharomyces cereviseae) sebanyak 0,275 gr untuk 550 ml sari buah
apel.
Botol fermentasi disumbat dengan
karet / gabus yang diberi lubang kecil untuk memasukkan pipa plastik yang
berbentuk “U” serta rapatkan lubang gabus tadi dengan lilin dan ujung pipa dan
ujung pipa dimasukkan ke dalam air dimasukkan ke dalam air.
Dibiarkan pada suhu ruangan ± 14
hari. Fermentasi berlangsung bila timbul gas CO2 yang terlihat dalam air berupa
gelembung udara. Fermentasi akan berlangsung terus sampai gula dalam sari buah
habis.
Selama peragian, botol penampung
diisi air untuk menghalangi masuknya udara dari luar. Apabila fermentasi telah
selesai, larutan sari buah yang telah difermentasi disaring dengan menggunakan
corong yang dilapisi kapas bersih. Supaya ragi dapat tumbuh dan bekerja dengan
baik dapat ditambahkan amonium phosphat [ (NH4)3 PO4] 0,25 gram/liter.
Untuk menghambat atau membunuh
pertumbuhan mikroorganisme (bakteri atau kapang) yang tidak dikehendaki dapat
ditambahkan kalsium metabisulfit 0,125 gram/liter.
Awal fermentasi dihasilkan kadar
alkohol hingga mendapatkan hasil kadar alkohol optimum. Setelah kadar alkohol
optimum tercapai lakukan fermentasi kembali sehingga didapatkan kadar asam
asetat optimum dalam pembuatan cuka apel, semakin lama fermentasi maka semakin
bagus pula kadar asam asetat yang terjadi.
Hasil reaksi proses fermentasi pada
produksi cuka apel adalah :
Gula
(Glukosa, fruktosa, atau sukrosa) →
Alkohol (etanol) + karbondioksida + energi (ATP) + asam asetat.
Fermentasi
Alkohol dalam persamaan berikut :
C6H12O6
+ Saccharomyces cereseviae → 2C2H5OH + 2CO2
↓ ↓ ↓
Gula
Sederhana Khamir Alkohol Karbondioksida
Fermentasi
Alkohol dalam persamaan berikut :
C2H5OH
+ O2 + Acetobacter acetii → CH3COOH + H2O
↓ ↓ ↓ ↓ ↓
Alkohol
Oksigen Bakteri Cuka Asam
asetat Air
Buah apel yang selama
ini kita kenal dengan segala kandungan vitamin, mineral, serta unsurunsur
lainnya seperti fitokimian, serat tanin, dll, ternyata dapat juga diolah
menjadi cuka. Cuka apel (apple cider vinegar) berasal dari hasil
fermentasi buah apel segar. Cairan bening kuning keemasan ini memiliki rasa
yang masam dan aroma segar menyengat. Konon, cuka apel sudah digunakan sejak
ratusan tahun yang lalu untuk mengurangi nyeri pada artritis, mengobati sakit
tenggorokan, hipertensi, peningkatan kadar kolesterol, jerawat, dan gangguan
kulit. Cuka apel juga telah dimanfaatkan oleh orang Mesir dan Romawi zaman dulu
sebagai ramuan herbal. Cuka apel tidak menimbulkan keasaman dalam tubuh,
walaupun sebenarnya rasa dari cuka apel tersebut masam. Seperti kita ketahui,
tidak selalu makanan yang rasanya asam memiliki pH asam. Contoh, jeruk, nanas,
mangga, jeruk nipis, atau jeruk lemon termasuk makanan dengan pH basa.
Sebaliknya makanan dengan pH asam tidak selalu rasanya asam. Contoh makanan
dengan pH asam; daging yang dapat meningkatkan keasaman darah, coklat yang
rasanya sama sekali tidak asam, dll. Hal ini disebabkan karena faktor yang
menentukan makanan termasuk pembentuk asam atau basa bukan berdasarkan rasa
atau baunya, melainkan dari jenis kandungan mineralnya, kadar proteinnya, dan
kadar airnya. Terlalu banyak mengonsumsi makanan dengan pH asam, dapat
meningkatkan keasaman dalam darah sehingga menimbulkan kondisi yang disebut
asidosis. Asidosis menyebabkan gangguan metabolisme yang diikuti terjadinya
pengentalan atau penggumpalan darah, salah gizi (malnutrisi), serta munculnya
penyakit-penyakit degeneratif, termasuk obesitas.
Adapun kandungan mineral dan vitamin dari cuka apel sebagai
berikut:
Adapun khasiat dan
manfaat dari cuka apel sebagai berikut:
1. Antibakteri dan
antiseptik.
2. Hipokolesterolemik
yaitu menurunkan lonjakan kadar kolesterol darah.
3. Meningkatkan daya
tahan tubuh.
4. Melegakan saluran
pernapasan.
5. Meredakan saluran
pencernaan yang terganggu, kencing sakit, asma, rematik, artritis, demam, dan
radang hidung. Untuk membantu mengatasi demam, oleskan cuka apel ke bagian
tubuh, terutama dada, punggung, dan lipatan (siku, ketiak, dan selangkangan).
6. Meredakan rasa letih
dan lesu yang diakibatkan oleh miskinnya pasokan darah yang kaya oksigen
sehingga asam urat menumpuk. Jika disertai rasa tidak nyaman dan gatal, bisa
jadi karena toksemia (keracunan dalam darah). Bisa diatasi dengan membuat
ramuan 3/4 cangkir cuka apel, tambahkan 1/4 cangkir madu, aduk. Minumlah
sedikit-sedikit. Agar badan segar sepanjang hari, enak tidur dan daya tahan
tubuh lebih baik, minum setiap pagi setelah
sarapan.
7. Campurkan cuka apel
dan air hangat dalam jumlah yang sama. Gunakan untuk berkumur di tenggorokan
sambil menengadahkan kepala, lalu buang. Berkhasiat menyembuhkan batuk dan
sakit tenggorokan.
8. Sebagai obat luar,
oleskan cuka apel pada luka goresan, kulit terbakar, atau tersengat matahari,
bengkak, memar, eksim, keseleo, dan gigitan serangga.
9. Minum 2 sendok teh cuka
ditambah air hangat sampai menjadi segelas, 2 kali setiap hari bagi penderita
hipertensi dan hiperlipidermia (kadar lemak darah berlebihan). Dapat mencegah
serangan jantung, stroke, katarak, rematik, alzheimer, osteoporosis
(pengeroposan tulang) dan melawan kanker. Boleh ditambahkan madu dalam
penyajiannya.
10. Tuang sedikit cuka
apel pada kapas/perban, oleskan pada kadas, kurap dan kutu air. Bagi penderita
kutu air dan kaki bau, rendam kaki dalam air hangat yang dibubuhi cuka apel.
11. Mencegah dan mengobati
ketombe dengan cara menghangatkan cuka apel kemudian oleskan pada kulit kepala.
Jika dibandingkan dengan
SNI maka cuka apel yang dibuat dilaboratorium telah memenuhi syarat
organoleptiknya karena memiliki warna, rasadan bau yang normal atau khas cuka
apel.
CCP
pada pembuatan cuka apel yaitu pada proses fermentasi cuka apel. Pada saat
fermentasi harus selalu di cek bagaimana perkembangannya, karena jika tidak di
cek maka fermentasinya tidak akan berhasil dan tidak akan terbentuk cuka apel.
inkubasi? sama gak sama fermentasi. dalam pembuatan cuka apel yang baik harus ada 2 kali fermentasi. dimana fermentasi pertama mengubah glukosa manjadi alkohol dan fermentasi kedua menambahkan cuka induk untuk mengubah alkohol menjadi asam asetat
BalasHapus