DESTILASI
ERNALIA
ROSITA
133020175
Jurusan
Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan
ABSTRAK
Destilasi adalah suatu metode
pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap
(volatilitas) bahan. Dalam destilasi,
campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan
kembali kedalam bentuk cairan. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk
memisahkan suatu campuran sehingga dapat mengetahui zat murni campuran
tersebut, agar praktikan dapat mengetahui bagaimana cara melakukan proses
destilasi, dan agar dapat memisahkan zat cair dari campurannya ataupun untuk
memisahkan suatu larutan dari larutan lain. Prinsip percobaan ini adalah
berdasarkan tekanan uap dari atas cairan pada kesetimbangan (kecepatan
penguapan=kecepatan pengembunan), bersifat khas dan naik dengan kenaikan suhu.
Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan volume awal 25ml dan volume akhir 26ml.
Keywords: Destilasi,
Tujuan Percobaan, Prinsip Percobaan, Hasil Pengamatan.
PENDAHULUAN
Destilasi adalah suatu metode
pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap
(volatilitas) bahan. Dalam destilasi, campuran zat dididihkan sehingga menguap,
dan uap ini kemudian didinginkan kembali kedalam bentuk cairan. Zat yang
memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Proses yang terjadi
pada destilasi ialah perubahan fasa cair menjadi fasa uap atau gas dengan
pendidihan kemuadian gas tersebut mengembun. Tekanan uap merupakan suatu
sifat-sifat dari zat cair yang bergantung pada suhu. Tekanan uap selalu
bertambah seiring dengan kenaikan suhu.
Destilasi
dibagi menjadi 4 macam yaitu destilasi biasa, destilasi uap, destilasi vacum
(tekanan rendah), dan destilasi terfraksi. Destilasi biasa digunakan untuk
memisahkan dua macam zat atau lebih yang mempunyai perbedaan titik didih cukup
besar. Destilasi uap adalah suatu cara untuk memisahkan dan memurnikan senyawa
organik yang sukar larut dalam air, atau bahkan tidak larut dalam air. Keuntungan
cara destilasi ini adalah bahwa campura dapat terdestilasi di bawah titik didih
zat organik tersebut, dan bahkan dibawah titik didih air. Destilasi vacum
(tekanan rendah) adalah destilasi tanpa pemanasan dan berlangsung pada tekanan
rendah, tekanan diturunkan sampai terjadi pendidihan. Destilasi ini digunakan
untuk cairan yang terurai dekat titik didihnya, sehingga untuk memisahkan dari
komponennya tidak dapat dilakukan dengan destilasi biasa. Dalam destilasi
tekanan rendah, destilasi tidak dilakukan pada tekanan barometer biasa,
sehingga cairan tersebut dapat mendidih jauh dibawah titik didihnya yang
selanjutnya proses pemisahannya seperti biasa. Dan destilasi terfraksi adalah
destilasi yang berdasarkan hukum Roult: “Tekanan uap dari sebuah komponen
tertentu sebanding dengan tekanan uap murni dikalikan dengan fraksi molnya
dalam larutan tersebut.
Tujuan dari percobaan ini adalah
untuk memisahkan suatu campuran sehingga dapat mengetahui zat murni campuran
tersebut, agar praktikan dapat mengetahui bagaimana cara melakukan proses
destilasi, dan agar dapat memisahkan zat cair dari campurannya ataupun untuk
memisahkan suatu larutan dari larutan lain.
Prinsip percobaan ini adalah
berdasarkan tekanan uap dari atas cairan pada kesetimbangan (kecepatan
penguapan=kecepatan pengembunan), bersifat khas dan naik dengan kenaikan suhu.
METODOLOGI
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada
percobaan destilasi adalah sampel Nutrisari dengan volume 25 ml. Sedangkan
alat-alat yang digunakan adalah gelas kimia, labu destilasi, klem, statif,
termometer, kawat kassa dan kompor gas.
Metode Percobaan
|
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil percobaan yang
dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel
1. Hasil Pengamatan Percobaan Destilasi
No.
|
Pengamatan
|
Hasil
Pengamatan
|
1.
|
Nama
Sampel
|
Nutrisari
|
2.
|
Warna
Sampel
|
Kuning
|
3.
|
Volume
Awal
|
25
ml
|
4.
|
Suhu
Mendidih
|
97,5
ºC
|
5.
|
Suhu
Tetesan Pertama
|
98,0
ºC
|
6.
|
Suhu
Konstan
|
98,5
ºC
|
7.
|
Volume
Destilat
|
26
ml
|
8.
|
Warna
Destilat
|
Bening
|
(Sumber: Ernalia Rosita, 133020175, Meja 11, Kelompok G,
2013)
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan
percobaan destilasi didapatkan hasil pengamatan dengan sampel Nutrisari
berwarna kuning dengan volume awal 25 ml mengalami pendidihan dengan suhu
mendidih 97,5 ºC dan suhu tetesan pertama sebesar 98,0 ºC. Kemudian suhu tidak
berubah lagi sehingga didapatkan suhu konstan 98,5 ºC. Volume yang awalnya
sebesar 25 ml berubah menghasilkan volume destilat sebesar 26 ml dan berwarna
bening.
Pada percobaan destilasi bisa
terjadi kesalahan-kesalahan pada saat praktikum diantaranya adalah kesalahan
mengukur volume awal, praktikan lupa menaruh batu didih pada labu destilasi
sehingga suhu/titik didih tidak stabil dan mengakibatkan terjadinya letupan,
labu tidak berada dalam keadaan vacuum sehingga udara dari luar dapat masuk
mempengaruhi titik didih zat cair yang didestilasi, masih terdapatnya cairan
atau larutan pada labu destilasi sehingga akan mempengaruhi volume akhir
destilat.
Destilasi adalah teknik untuk
memisahkan larutan ke dalam masing-masing komponennya. Prinsip destilasi adalah
didasarkan atas perbedaan titik didih komponen zatnya. Destilasi dapat
digunakan untuk memurnikan senyawa-senyawa yang mempunyai titik didih berbeda
sehingga dapat dihasilkan senyawa yang memiliki kemurnian yang tinggi.
Destilasi yang digunakan pada
saat praktikum di laboratorium adalah destilasi biasa. Destilasi sederhana atau
destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih
komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran dapat
dipisahkan dengan destilasi biasa untuk memperoleh senyawa murninya. Senyawa -
senyawa yang terdapat dalam
campuran akan menguap pada saat
mencapai titik didih masing-masing.
Prinsip
dari proses destilasi adalah berdasarkan tekanan uap dari atas cairan pada
kesetimbangan (kecepatan penguapan=kecepatan pengembunan), bersifat khas dan
naik dengan kenaikan suhu.
Dalam
proses destilasi terdapat dua tahap proses yaitu tahap penguapan dan
dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cair atau padatan.
Atas dasar ini maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat pemanas dan
alat pendingin. Proses destilasi diawali
dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan
menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu pendingin, proses
pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar
kondensor), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan
terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang
ada dalam campuran homogen tersebut.
Adapun
komponen-komponen alat yang digunakan pada proses destilasi yaitu:
1.
Labu destilasi
Sebagai wadah atau tempat suatu campuran zat cair yang
akan didestilasi. Terdiri dari :
a) Labu dasar bulat
b) Labu erlenmeyer khusus untuk distilasi atau
refluks.
2. Steel head
Sebagai penyalur uap / gas yang akan masuk ke
pendingin, dan biasanya labu distilasinya sudah dilengkapi dengan leher yang
berfungsi sebagai steel head.
3. Termometer
Digunakan untuk mengukur suhu uap zat cair yang
didistilasi selama proses distilasi berlangsung dan termometer yang digunakan
harus beskala suhu tinggi diatas titik didih zat cair yang akan didistilasi dan
ditempatkan pada labu distilasi atau steel head.
4. Kondensor
Memiliki 2 celah, yaitu celah masuk untuk aliran uap
hasil reaksi dan celah keluar untuk air keran.
5. Labu didih
Biasanya selalu berasa / keset yang berfungsi untuk
sebagai wadah sampel. Contohnya untuk memisahkan alkohol dan air.
6. Aerator
Untuk menyalurkan air kedalam kondensor dan
mengeluarkan air dari dalam kondensor.
7. Batu didih
Untuk menyeimbangkan panas suatu sampel bahan
kedalamnya.
8. Kompor gas
Untuk
memanaskan atau mendidihkan labu yang sedang didestilasi. Kompor gas berfungsi
sebagai pemanas dalam proses destilasi ini.
9. Klem dan
Statif
Sebagai penyangga kondensor dalam proses destilasi.
Destilasi
dibagi menjadi 4 macam yaitu destilasi biasa, destilasi uap, destilasi vacum
(tekanan rendah), dan destilasi terfraksi. Destilasi biasa digunakan untuk
memisahkan dua macam zat atau lebih yang mempunyai perbedaan titik didih cukup
besar. Destilasi uap adalah suatu cara untuk memisahkan dan memurnikan senyawa
organik yang sukar larut dalam air, atau bahkan tidak larut dalam air.
Keuntungan cara destilasi ini adalah bahwa campura dapat terdestilasi di bawah
titik didih zat organik tersebut, dan bahkan dibawah titik didih air. Destilasi
vacum (tekanan rendah) adalah destilasi tanpa pemanasan dan berlangsung pada
tekanan rendah, tekanan diturunkan sampai terjadi pendidihan. Destilasi ini
digunakan untuk cairan yang terurai dekat titik didihnya, sehingga untuk
memisahkan dari komponennya tidak dapat dilakukan dengan destilasi biasa. Dalam
destilasi tekanan rendah, destilasi tidak dilakukan pada tekanan barometer
biasa, sehingga cairan tersebut dapat mendidih jauh dibawah titik didihnya yang
selanjutnya proses pemisahannya seperti biasa. Dan destilasi terfraksi adalah
destilasi yang berdasarkan hukum Roult: “Tekanan uap dari sebuah komponen
tertentu sebanding dengan tekanan uap murni dikalikan dengan fraksi molnya
dalam larutan tersebut.
Aplikasi dalam bidang
pangan pada percobaan dapat digunakan untuk memisahkan senyawa organik yang
sukar/sulit larut dalam air misalnya dalam proses pembuatan atau pemurnian
minyak sawit, selain itu juga dapat digunakan untuk pengolahan air tawar dari
air laut, serta pemisahan campuran alkohol.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pada proses pemisahan
dengan menggunakan metode destilasi, didapatkan hasil dalam 25 ml larutan
nutrisari berwarna kuning menghasilkan destilat sebanyak 26 ml pelarut berwarna
bening
0 komentar:
Posting Komentar