PEMURNIAN
ERNALIA
ROSITA
133020175
Jurusan
Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan
ABSTRAK
Pemurnian
adalah sebuah proses memurnikan suatu campuran untuk mendapatkan zat-zat murni.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memisahkan campuran zat agar mendapatkan
zat-zat murni dengan membandingkan filtrat dan sentrat, juga dapat memisahkan
kembali suatu zat dari campuran cair dan padat agar diperoleh suatu keadaan
yang murni. Prinsip dari percobaan ini adalah berdasarkan ukuran partikel dari
campuran zat cair dengan zat padat dengan berbagai cara. Filtrasi adalah suatu
proses pemurnian senyawa berdasarkan ukuran partikel. Tujuan percobaan filtrasi
adalah untuk memisahkan campuran dengan cara penyaringan. Prinsip percobaan
filtrasi adalah berdasarkan ukuran partikel. Sentrifugasi adalah suatu proses
pemurnian berdasarkan berat jenis. Tujuan dari percobaan sentrifugasi adalah untuk
memisahkan campuran dengan cara sentrifugasi untuk menghasilkan sentrat.
Prinsip percobaan sentrifugasi adalah berdasarkan berat jenis. Ekstraksi adalah
pemisahan satu atau
beberapa bahan dari suatu padatan atau cairan. Tujuan dari ekstraksi adalah
untuk memisahkan suatu padatan atau cairan. Prinsip ekstraksi adalah
berdasarkan pemisahan secara
komponen dari zat terlarut di dalam dua campuran pelarut yang tidak saling
bercampur. Rekristalisasi
adalah suatu proses pengkristalan kembali dengan cara pemanasan dan
pendinginan. Tujuan percobaan rekristalisasi adalah untuk mengkristalkan
kembali suatu zat yang direkristalisasi. Prinsip percobaan rekristalisasi
adalah berdasarkan cara pemanasan dan pendinginan untuk mengkristalkan kembali
suatu zat. Berdasarkan hasil percobaan didapatkan hasil sentrifugasi lebih
bening daripada hasil filtrasi. Ekstraksi menghasilkan fase atas berwarna
bening yaitu H2O dan fase bawah berwarna ungu yaitu CHCl3.
Dan yang terakhir yaitu rekristalisasi yang menghasilkan kristal berbentuk
kubus dari NaCl dan kristal berbentuk jarum dari CuSO4.
Key words: Pemurnian, Filtrasi, Sentrifugasi, Eksraksi,
Rekristalisasi, Tujuan, Prinsip, Hasil Pengamatan.
PENDAHULUAN
Pemurnian adalah sebuah proses
memurnikan suatu campuran untuk mendapatkan zat-zat murni. Jarang sekali
ditemukan suatu reaksi organik yang dapat memberikan hasil murni, yaitu suatu
senyawa yang antara lain adalah hasil sampingan bahan baku yang tidak larut
atau ikut bereaksi yang berfungsi sebagai pelarut dan katalisator dalam suatu
reaksi untuk menghasilkan senyawa yang dimaksud maka diperlukan pemisahan dan
pemurnian. Oleh karena itu apabila kita menginginkan suatu hasil yang murni,
maka perlu diadakan atau dilakukan proses pemurnian.
Dalam melakukan percobaan
pemurnian, dilakukan empat cara yaitu filtrasi, sentrifugasi, ekstraksi dan
rekristalisasi. Filtrasi adalah proses pemisahan dari campuran heterogen yang
mengandung cairan dan partikel padat menggunakan media filter yang hanya
meloloskan cairan dan menahan partikel padat. Sentrifugasi adalah suatu teknik pemisahan yang digunakan untuk
menisahkan suspensi yang jumlahnya sedikit. Suspensi ini dimasukan ke dalam
tabung reaksi kemudian difusing. Sentrifugasi yang cepat menghasilakan gaya
sentrifugal lebih besar sehingga partikel tersusupensi mengendap di dasar
tabung reaksi kemudian didekantasi (dipipet). Ekstraksi adalah pemisahan satu
atau beberapa bahan dari suatu padatan atau cairan. Dan rekristalisasi adalah
proses dimana zat terlarut dimurnikan dengan pengkristalan berturut-turut dalam
suatu pelarut atau disebut juga pengkristalan kembali.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk
memisahkan campuran zat agar mendapatkan zat-zat murni dengan membandingkan
filtrat dan sentrat, juga dapat memisahkan kembali suatu zat dari campuran cair
dan padat agar diperoleh suatu keadaan yang murni.
Prinsip dari percobaan ini
adalah berdasarkan ukuran partikel dari campuran zat cair dengan zat padat dengan
berbagai cara.
1. Filtrasi : proses pemurnian senyawa berdasarkan ukuran partikel.
2. Sentrifugasi : proses pemurnian berdasarkan berat jenis.
3. Rekristalisasi : proses pengkristalan kembali dengan cara
pemanasan dan pendinginan.
4.
Ekstraksi
: proses pemisahan secara
komponen dari zat terlarut di dalam
dua campuran pelarut
yang tidak
saling
bercampur.
METODE PERCOBAAN
Bahan dan Alat
Bahan
yang digunakan pada percobaan pemurnian adalah CaO, NaCl, CuSO4, H2O,
Yodium, dan CHCI3. Alat-alat yang digunakan pada percobaan
permurnian adalah gelas kimia, tabung reaksi, corong, kertas saring, tabung sentrifuge, cawan, kawat kassa, bunsen
dan kaki tiga.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan
Berdasarkan percobaan pemurnian
yang telah dilakukan, didapatkan hasil:
Filtrasi
|
Sentrifugasi
|
Rekristalisasi
|
Ekstraksi
|
||||||
- Terdapat endapan pada tabung filtrasi
-
Hasil
berwarna bening dan ada endapan putih
Gambar
4.
Hasil
filtrasi
|
- Tidak ditemukan endapan
- Hasil berwarna bening
Gambar
5.
Hasil sentrifugasi
|
1. NaCl
Warna
: Putih
Bentuk
: Kristal berbentuk kubus
Gambar
2. CuSO4
Warna
: Hijau
Bentuk : Kristal berbentuk jarum
Gambar
|
Ø
Fase
atas:
Bagian atas
berwarna bening yaitu H2O.
Ø
Fase
bawah:
Fase bawah
berwarna ungu yaitu CHCl3.
Gambar
|
(Sumber: Ernalia Rosita, 133020175, Meja 11, Kelompok G,
2013)
Pembahasan
a.
Filtrasi
Berdasarkan
hasil pengamatan filtrasi dan sentrifugasi didapatkan hasil pemurnian dengan
cara filtrasi berwarna bening dan terdapat endapan berwarna putih sedangkan
pada sentrifugasi tidak didapatkan adanya endapan dan hasil berwarna bening.
Faktor kesalahan yang dapat
terjadi pada proses filtrasi dan sentrifugasi adalah kurang bersihnya tabung
reaksi yang digunakan sehingga reaksi tidak berlangsung secara sempurna, kurang
telitinya praktikan dalam mengamati hasil filtrasi dan sentrifugasi serta
kurang telitinya praktikan pada saat memipet sentrat hasil sentrifugasi
sehingga praktikan tidak sengaja memipet endapat kapur yang menyebabkan hasil
sentrifugasi kurang bening.
Filtrasi merupakan proses
pemisahan padatan dari cairan campurannya dengan menggunakan suatu filter
(saringan). Cairan jernih hasil penyaringan disebut filtrat, dan sisa
padatannya disebut residu. Sentrifugasi adalah suatu metode pemurnian dimana
partikel-partikel yang ada dalam suatu larutan dipisahkan dari larutan dengan
menggunakan gaya sentrifugasi.
Filtrasi dan sentrifugasi
memiliki perbedaan. Perbedaan filtrasi dan sentrifugasi terletak pada cara
pemurniannya. Filtrasi dilakukan dengan cara yang lebih sederhana dengan
menyaring larutan menggunakan kertas saring saja. Sedangkan pada sentrifugasi,
larutan tersebut dimasukkan kedalam alat untuk disentrifugasi didalamnya dan
setelah larutan mengendap, cairan bening hasil sentrifugasi didekantasi.
Berdasarkan hasil pengamatan
filtrasi dan sentrifugasi didapatkan bahwa hasil pemurnian dengan cara
sentrifugasi lebih bening dibandingkan dengan filtrasi. Karena sentrat telat
melewati pengendapan dalam alat sentrifugasi sehingga hasilnya lebih bening
daripda filtrasi yang hanya dengan cara penyaringan menggunakan kertas saring.
Aplikasi di bidang pangan dari
proses filtrasi adalah penyaringan minyak goreng, memisahkan sari kacang
kedelai dari ampasnya, penjernihan air minum yang berasal dari air kotor
menjadi air bersih, dan pembuatan gula dari sari tebu.
b.
Rekristalisasi
Berdasarkan hasil pengamatan rekristalisasi
didapatkan hasil dari bahan NaCl berwarna putih dan mempunyai bentuk kristal
kubus sedangkan hasil bahan CuSO4 berwarna hijau dengan bentuk
kristal jarum.
Faktor kesalahan yang dapat
terjadi pada proses rekristalisasi adalah kurang bersihnya alat-alat yang
digunakan misalnya pada cawan yang akhirnya akan mempengaruhi pengkristalan
yang terjadi pada NaCl, pemanasan larutan yang tidak sampai titik jenuh, kurang
telitinya praktikan dalam mengamati perubahan yang terjadi, dan pembentukkan kembali
kristal yang belum sempurna sehingga memungkinkan bentuk kristal tidak sesuai
dengan kristal yang sebenarnya dari bahan tersebut.
Kristalisasi adalah suatu teknik untuk mendapatkan bahan murni suatu
senyawa. Dalam sintesis kimia banyak senyawa-senyawa kimia yang dapat
dikristalkan. Untuk mengkristalkan senyawa-senyawa tersebut, biasanya dilakukan
terlebih dahulu penjenuhan larutan kemudian diikuti dengan penguapan pelarut
serta perlahan-lahan sampai terbentuk kristal. Pengkristalan dapat pula
dilakukan dengan mendinginkan larutan jenuh pada temperatur yang sangat rendah
di dlam lemari es atau freezer.
Rekristalisasi adalah suatu
teknik pemurnian bahan kristalin. Seringkali senyawa yang diperoleh dari hasil
suatu sintesis kiia memiliki kemurnian yang tidak terlalu tinggi. Untuk
memurnikan senyawa tersebut perlu dilakukan rekristalisasi. Untuk
merekristalisasi suatu senyawa kita harus memilih pelarut yang cocok dengan
senyawa tersebut. Setelah senyawa tersebut dilarutkan ke dalam pelarut yang
sesuai kemudian dipanaskan (direfluks) sampai semua senyawa tersebut larut
sempurna. Apabila pada temperatur kamar, senyawa tersebut sudah larut secara
sempurna di dalam pelarut, maka tidak perlu lagi dilakukan pemanasan. Pemanasan
hanya dilakukan apabila senyawa tersebut belum atau tidak larut sempurna pada
keadaan suhu kamar. Setelah senyawa/solut tersebut larut sempurna di dalam
pelarut baik dengan pemanasan maupun tanpa pemanasan, maka kemudian larutan
tersebut disaring dalam keadaan panas. Kemudian larutan hasil penyaringan
terssebut didinginkan perlahan-lahan sampai terbentuk kristal.
Aplikasi di bidang pangan dari
rekristalisasi yaitu pada pembuatan gula dari sari tebu dan pembuatan garam.
c.
Ekstraksi
Berdasarkan
hasil pengamatan ekstraksi didapatkan dua fase yaitu fase atas dan bawah. Pada
fase atas, dihasilkan larutan yang bening yaitu H2O sedangkan pada
fase bawah berwarna ungu yaitu CHCl3.
Ada
dua fase pada proses ekstraksi yaitu fase atas dan fase bawah. Kedua fase ini
tidak saling bercampur di mana sebagian komponen
larut pada fase pertama dan sebagian larut pada fase kedua, lalu kedua fase
yang mengandung zat terdispersi dikocok, lalu didiamkan sampai terjadipemisahan
sempurna dan terbentuk dua lapisan fase cair, dan komponen kimia akan terpisah ke dalam kedua fase tersebut sesuai dengan tingkat kepolarannya dengan perbandingan konsentrasi yang tetap.
Kloroform
adalah nama umum untuk triklorometana (CHCl3). Kloroform biasa
digunakan sebagai pelarut nonpolar di laboratorium atau industri. Fungsi dari
kloroform adalah sebagai zat pembius, selain itu fungsi lain dari kloroform
adalah untuk melarutkan senyawa organik. Kloroform juga dapat digunakan sebagai
senyawa yang dapat melarutkan lemak, tetapi fungsi kloroform masih terbatas
pada pemakaian dalam bidang kimia.
Pelarut
non polar adalah pelarut yang digunakan untuk melarutkan senyawa-senyawa non
polar juga. Macam-macam perlarut non polar:
CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3
|
69 °C
|
2.0
|
0.655 g/ml
|
|
C6H6
|
80 °C
|
2.3
|
0.879 g/ml
|
|
C6H5-CH3
|
111 °C
|
2.4
|
0.867 g/ml
|
|
CH3CH2-O-CH2-CH3
|
35 °C
|
4.3
|
0.713 g/ml
|
|
CHCl3
|
61 °C
|
4.8
|
1.498 g/ml
|
|
CH3-C(=O)-O-CH2-CH3
|
77 °C
|
6.0
|
0.894 g/ml
|
Aplikasi
di bidang pangan dari ekstraksi adalah pada pembuatan santan kelapa, penyeduhan
teh, pembuatan sari buah, pembuatan minyak asiri, dan pembuatan ekstrak jahe.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang
telah dilakukan didapatkan hasil sentrifugasi lebih bening daripada hasil
filtrasi. Pada rekristalisasi, NaCl menghasilkan warna putih dan berbentuk kubus
sedangkan CuSO4 menghasilkan warna hijau dan berbentuk jarum.
Terakhir, pada ekstraksi didapatkan fase atas berwarna bening yaitu H2O
sedangkan pada fase bawah berwarna ungu yaitu CHCl3.
0 komentar:
Posting Komentar