SIFAT-SIFAT FISIK DARI ZAT
ERNALIA
ROSITA
133020175
Jurusan
Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan
ABSTRAK
Titik leleh adalah
temperatur dimana zat padat berubah wujud menjadi zat cair pada tekanan satu
atmosfer. Viskositas
meupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya geseakan di
dalam fluida. Makin besar viskositas suatu fluida, maka makin sulit suatu
fluida mengalir dan makin sulit suatu benda bergerak di dalam fluida tersebut.
Tujuan percobaan ini adalah untuk menentukan viskositas (kekentalan). Prinsip
percobaan ini adalah berdasarkan hukum Poiseuille yang menyatakan bahwa lapisan
paling luar dari fluida melekat pada dinding pipa pada kecepatan nol,
berdasarkan hukum Stokes yang menyatakan bahwa bila suatu fluida sempurna yang
viskositasnya nol mengalir melewati sebuah bola, atau apabila sebuah bola
bergerak dalam suatu fluida yang diam ‘garis’ arusnya akan membentuk sebuah
pola yang simetris sempurna di sekeliling bola. Berdasarkan hasil pengamatan
titik leleh didapatkan hasil titik awal lelehan pada suhu 80ºC dan titik akhir
lelehan sebesar 88ºC. Berdasarkan hasil pengamatan viskositas digunakan empat
sampel yang masing-masing diukur menggunakan viskometer dengan spindel 1, 2 dan
3 kemudian didapat hasil sebesar 500 dPas untuk sampel Susu Kental Manis
Indomilk putih dengan spindel 2, 11 dPas untuk sampel Susu Kental Manis Bendera
dengan spindel 3, 10 dPas untuk sampel Susu Kental Manis Cap Enak dengan
spindel 3, dan 22.5 dPas untuk Susu Kental Manis Ultrajaya dengan menggunakan
spindel 1.
Key words: Titik leleh, Viskositas, Tujuan,
Prinsip, Hasil Pengamatan.
PENDAHULUAN
Titik leleh
adalah temperatur dimana zat padat berubah wujud menjadi zat cair pada tekanan
satu atmosfer. Viskositas meupakan
ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya geseakan di dalam
fluida. Makin besar viskositas suatu fluida, maka makin sulit suatu fluida
mengalir dan makin sulit suatu benda bergerak di dalam fluida tersebut. Viskositas
zat cair dapat ditentukan secara kuantitatif dengan besaran yang disebut
koefisien viskositas. Satuan SI untuk koefisien viskositas adalah Ns/m2 atau
pascal second (Pa s).
Tujuan
percobaan ini adalah untuk menentukan viskositas (kekentalan).
Prinsip percobaan ini adalah berdasarkan hukum Poiseuille
yang menyatakan bahwa lapisan paling luar dari fluida melekat pada dinding pipa
pada kecepatan nol, berdasarkan hukum Stokes yang menyatakan bahwa bila suatu
fluida sempurna yang viskositasnya nol mengalir melewati sebuah bola, atau
apabila sebuah bola bergerak dalam suatu fluida yang diam ‘garis’ arusnya akan
membentuk sebuah pola yang simetris sempurna di sekeliling bola.
METODOLOGI
Bahan dan Alat
Bahan yang
digunakan dalam percobaan sifat-sifat fisik dari zat adalah naftalena (kamper),
susu kental manis Indomilk putih, susu kental manis Bendera coklat, susu kental
manis Cap Enak coklat, dan susu kental manis Ultrajaya coklat. Alat yang
digunakan dalam percobaan sifat-sifat fisik dari zat adalah viskometer,
spindel, pipa kapiler, gelas kiia, kaki tiga, kawat kassa, bunsen, statif,
klem, termometer dan botol semprot.
Metode
Percobaan
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Hasil
Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan penentuan titik leleh naftalena
didapatkan hasil sebagai berikut:
No.
|
Suhu (T)
|
Hasil (ºC)
|
1.
|
T
Awal Aquadest
|
26ºC
|
2.
|
T
Awal Lelehan
|
80ºC
|
3.
|
T
Akhir Lelehan
|
88ºC
|
(Sumber: Ernalia Rosita, 133020175, Meja 11, Kelompok G,
2013)
Berdasarkan
hasil pengamatan viskositas didapatkan hasil sebagai berikut:
No.
|
Sampel
|
Spindel
|
Hasil
|
1.
|
Susu
Kental Manis Indomilk Putih
|
2
|
500 dPas
|
2.
|
Susu
Kental Manis Bendera Coklat
|
3
|
11 dPas
|
3.
|
Susu
Kental Manis Cap Enak Coklat
|
3
|
10 dPas
|
4.
|
Susu
Kental Manis Ultrajaya Coklat
|
1
|
22,5 dPas
|
(Sumber:
Kelompok G, 2013)
Pembahasan
Berdasarkan
hasil pengamatan penentuan titik leleh naftalena didapatkan suhu awal aquadest
sebesar 26ºC. Setelah diukur suhu awal aquadest, naftalen dipanaskan dan
menghasilkan lelehan pertama pada suhu 80ºC dan suhu akhir lelehannya sebesar
88ºC. Hasil titik akhir tersebut tidak sesuai dengan ketentuan titik leleh
naftalen yang berkisar antara 70ºC-80ºC.
Faktor-faktor
kesalahan yang dapat terjadi pada percobaan penentuan titik leleh naftalena
adalah kurang bersihnya alat yang digunakan, terlalu banyakny naftalen yang
akan diuji leleh sehingga menyebabkan naftalen lama meleleh dan mencapai suhu
melebihi 80ºC, kurang telitinya dalam mengamati lelehan pertama, dan kesalahan pembacaan
termometer.
Titik
leleh adalah temperatur dimana zat padat berubah wujudmenjadi zat cair pada
tekanan satu atmosfer. Dengan kata lain, titik leleh
merupakan suhu ketika fase padat dan cair sama-sama berada dalam kesetimbangan.
Perubahan tekanan tidak mempengaruhi titik leleh suatu zat mengalami perubahan
yang berarti. Pengaruh ikatan
hidrogen terhadap titik leleh tidak begitu besar karena pada wujud padat jarak antar molekul
cukup berdekatan dan yang paling berperan terhadap titik leleh adalah
berat molekul zat dan bentuk simetris molekul.
Naftalena
adalah hidrokarbon kristalin aromatik berbentuk padatan berwarna putih dengan
rumus molekul C10H8 dan berbentuk dua cincin benzena yang
bersatu. Senyawa ini bersifat volatil, mudah menguap walau dalam bentuk
padatan. Uap yang dihasilkan bersifat mudah terbakar. Naftalena paling banyak
dihasilkan dari destilasi tar batu bara, dan sedikit dari sisa fraksionasi
minyak bumi. Naftalena adalah salah satu komponen yang termasuk benzena
aromatik hidrokarbon, tetapitidak termasuk polisiklik. Naftalena memiliki
kemiripan sifat yang memungkinkannya menjadi aditif bensin untuk meningkatkan
angka oktan. Sifat-sifat tersebut antara lain: sifat pembakaran yang baik,
mudah menguap sehingga tidak meninggalkan getah padat pada bagian-bagian mesin.
Gambar 3. Struktur Atom Naftalena
Sifat fisik dari Naftalena adalah sebagai berikut:
Massa molar
Kepadatan Titik lebur Titik didih Kelarutan dalam air |
128,17052 g
1,14 g / cm ³ 80,26 ° C, 353 K, 176 ° F 218 ° C, 491 K, 424 ° F 30 mg / L |
Sifat
fisik zat adalah segala aspek dari suatu zat yang dapat diukur atau
dipersepsikan tanpa harus mengubah identitasnya, beberapa sifat fisik zat yang
berhubungan dengan dunia pangan diantaranya viskositas dan titik leleh. Titil
leleh air adalah salah satu contohnya, air (es) akan meleleh pada 0ºC yang
merupakan sifat fisik dari air. Untuk mengukur titik leleh tersebut digunakan
termometer untuk menentukan suhu pada saat air dri padat (es) berubah menjadi
cair. Perubahan ini yang disebut perubahan fisik zat yang tidak mengubah bentuk
kimia dari air. Massa jenis merupakan contoh lain dari sifat fisik zat.
Sifat
fisik zat dibagi menjadi 6 macam, sebagai berikut:
1. Wujud zat
Wujud zat dibedakan atas zat padat, cair, dan gas. Zat
tersebut dapat berubah dari satu wujud ke wujud lain. Beberapa peristiwa
perubahan yang kita kenal, yaitu : menguap, mengembun, mencair, membeku,
meyublim, dan mengkristal.
2. Warna
Setiap benda memiliki warna yang berbeda-beda. Warna
merupakan sifat fisika yang dapat diamati secara langsung. Warna yang dimiliki
suatu benda merupakan ciri tersendiri yang membedakan antara zat satu dengan
zat lain. Misal, susu berwarna putih, karbon berwarna hitam, paku berwarna
kelabu pudar dan lain–lain.
3. Kelarutan
Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu merupakan sifat
fisika. Air merupakan zat pelarut untuk zat-zat terlarut. Tidak semua zat dapat
larut dalam zat pelarut. Misal, garam dapat larut dalam air, tetapi kopi tidak
dapat larut dalam air.
4. Daya hantar listrik
Daya hantar listrik merupakan sifat fisika. Benda yang
dapat menghantarkan listrik dengan baik disebut konduktor, sedangkan benda yang
tidak dapat menghantarkan listrik disebut isolator. Benda logam pada umumnya
dapat menghantarkan listrik. Daya hantar listrik pada suatu zat dapat diamati
dari gejala yang ditimbulkannya. Misal, tembaga dihubungkan dengan sumber
tegangan dan sebuah lampu. Akibat yang dapat diamati adalah lampu dapat
menyala.
5. Kemagnetan
Berdasarkan sifat kemagnetan, benda digolongkan
menjadi dua yaitu benda magnetik dan benda non magnetik. Benda magnetik adalah
benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet, sedangkan benda non magnetik adalah
benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Misal, terdapat campuran antara
serbuk besi dan pasir.
6. Titik Didih dan Titik Leleh
Titik didih merupakan suhu ketika
suatu zat mendidih, dan titik leleh adalah suhu ketika zat padat berubah
menjadi zat cair. Misal, titik didih air pada tekanan udara normal (76 cmHg)
adalah 100ºC, sedangkan bensin kurang lebih 80ºC.
Aplikasi di bidang pangan dari titik leleh adalah
untuk menentukan dan mengetahui titik leleh dari suatu bahan pangan misalnya
ice cream dan coklat.
Berdasarkan hasil pengamatan percobaan viskositas, digunakan
empat sampel yang masing-masing diukur menggunakan viskometer dengan spindel 1,
2 dan 3 kemudian didapat hasil sebesar 500 dPas untuk sampel Susu Kental Manis
Indomilk putih dengan spindel 2, 11 dPas untuk sampel Susu Kental Manis Bendera
dengan spindel 3, 10 dPas untuk sampel Susu Kental Manis Cap Enak dengan
spindel 3, dan 22.5 dPas untuk Susu Kental Manis Ultrajaya dengan menggunakan
spindel 1.
Faktor kesalahan yang dapat terjadi pada percobaan viskositas
adalah salah menentukan spindel sehingga tidak didapatkan hasil yang
diharapkan, gelas yang digunakan untung menampung bahan yang akan diuji
viskositasnya tidak dikeringkan dulu setelah
dicuci sehingga air dan bahan bercampur dan viskositasnya akan semakin
cair, dan kurang tepatnya mengamati angka hasil pengukuran viskositas.
Viskositas suatu bahan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1. Suhu
Viskositas berbanding terbalik dengan suhu. Jika suhu naik maka viskositas akan turun, dan begitu pula sebaliknya. Hal ini disebabkan karena adanya gerakan partikel-partikel cairan yang semakin cepat apabila suhu ditingkatkan dan menurun kekentalannya.
Viskositas berbanding terbalik dengan suhu. Jika suhu naik maka viskositas akan turun, dan begitu pula sebaliknya. Hal ini disebabkan karena adanya gerakan partikel-partikel cairan yang semakin cepat apabila suhu ditingkatkan dan menurun kekentalannya.
2. Konsentrasi
Larutan
Viskositas
berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu larutan dengan konsentrasi
tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula, karena konsentrasi larutan
menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan volume. Semakin
banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikel semakin tinggi dan
viskositasnya semakin tinggi pula.
3. Berat Molekul
Salute
Viskositas
berbanding lurus dengan berat molekul solute, karena dengan adanya solute yang
berat akan menghambat atau memberi beban yang berat pada cairan sehingga akan
menaikkan viskositasnya.
4. Tekanan
Viskositas berbanding lurus dengan tekanan, karena semakin besar tekanannya, cairan akan semakin sulit mengalir akibat dari beban yang dikenakannya. Viskositas akan bernilai tetap pada tekanan 0-100 atm.
Viskositas berbanding lurus dengan tekanan, karena semakin besar tekanannya, cairan akan semakin sulit mengalir akibat dari beban yang dikenakannya. Viskositas akan bernilai tetap pada tekanan 0-100 atm.
Spindel adalah salah satu komponen dari viskometer untuk
mengukur kekentalan dari suatu larutan. Spindel berfungsi untuk mengetahui
nilai kekentalan pada suatu larutan agar bisa digolongkan ke spindel 1, spindel
2, dan spindel 3. Spindel 1 berfungsi untuk mengukur viskositas dari zat yang
tingkat kekentalannya bernilai 3-150 dPas, spindel 2 untuk mengukur viskositas
dari zat yang tingkat kekentalannya bernilai 100-4000 dPas, dan spindel 3 untuk
mengukur viskositas dari zat yang tingkat kekentalannya bernilai 0,3-13 dPas.
Viskositas merupakan pengukuran ketahanan fluida yang diubah
baik dengan tekanan maupun tegangan. Viskositas alias kekentalan sebenarnya
merupakan gaya gesekan antara antara molekul-molekul yang menyusun suatu fluida
(fluida adalah zat yang dapat mengalir, dalam hal ini zat cair dan zat gas).
Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik
menarik antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan
oleh tumbukan antara molekul.
Dalam mengukur viskositas, digunakan suatu alat bernama
viskometer. Viskometer adalah suatu alat untuk mengukur kekentalan dari larutan
yang diuji. Adapun macam-macam viskometer:
1. Viskometer kapiler / Ostwald
Digunakan
untuk menentukan laju aliran kuat kapiler. Pada viskositas Ostwald yang diukur adalah waktu yang diperlukan oleh sejumlah
cairan tertentu untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan
oleh berat cairan itu sendiri.
Gambar 4.
Viskometer Ostwald
2. Viskometer
Hoppler
Pada viskometer hoppler
yang diukur waktu yang dibutuhkan oleh sebuah bola untuk melewati cairan pada
jarak atau tinggi tertentu. Prinsip kerjanya adalah menggelindingkan bola yang
terbuat dari kaca. Karena gaya gravitasi benda yang jatuh melalui medium yang
berviskositas dengan kecepatan yang besar sampai pada kecepatan yang maksimum.
Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi dari harga respirok sampel.
Gambar 5. Viskometer Hoppler
3. Viskometer Cup and Bob
Prinsip kerjanya sampel digeser dalam ruangan antara
dinding luar dari bob dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis
ditengah tengah. Kelemahan viscometer ini adalah terjadinya aliran sumbat yang
disebabkan geseran yang tinggi disepanjangkeliling bagian tube sehingga
menyebabkan penurunan konsentrasi. Penurunan konsentrasi ini menyebabkan bagian
tengah zat yang ditekan keluar memadat.
Gambar 6. Viskometer Cup and Bob
4. Viskometer
Cone and Plate
Viskometer Cone/ Plate adalah alat ukur kekentalan yang memberikan peneliti
suatu instrumen yang canggih untuk menentukan secara rutin viskositas absolut
cairan dalam volume sampel kecil. Cone dan plate memberikan presisi yang
diperlukan untuk pengembangan data rheologi lengkap.
Gambar 7.
Viskometer Cone and Plate
5. Viskometer Ubbelohde
6. Viskometer Stromer
7. Viskometer Brookfield
8. Viskometer Baume
9. Viskometer Bola Jatuh
Tegangan
permukaan adalah gaya persatuan panjang yang dikerjakan sejajar permukaan untuk
mengimbangi gaya tarikan kedalam pada cairan, hal tersebut karena gaya adhesi
lebih kecil dari gaya kohesi antara molekul cairan sehingga menyebabkan
terjadinya gayakedalam pada permukaan cairan.
Viskositas
secara umum dapat juga diartikan sebagai suatu tendensi untuk melawan aliran
cairan karena internal friction atau
resistensi suatu bahan untuk mengalami deformasi bila bahan tersebut dikenai
suatu gaya. Viskositas biasanya berhubungan dengan konsistensi yang keduanya
merupakan sifat kenampakan (appearance
property) yang berhubungan dengan indera perasa. Konsistensi dapat
didefinisikan sebagai ketidakmauan suatu bahan untuk melawan perubahan bentuk
(deformasi) bila suatu bahan mendapat gaya gesekan (sheering fore).
Dalam viskositas, dikenal satuan
SI untuk koefisien viskositas yaitu Ns/m2 atau pascal second (Pa s). dPas (desy Pascal second) adalah satuan yang
biasa digunakan untuk nilai viskositas. Selain itu, untuk menentukan nilai
viskositas digunakan juga mPas (mili
Pascal second). Perbedaan dari dPas dan mPas adalah satuan dPas lebih besar
dari mPas.
Dalam percobaan viskositas yang dilakukan di laboratorium,
digunakan empat sampel yaitu susu kental manis Indomilk putih, susu kental manis Bendera
coklat, susu kental manis Cap Enak coklat, dan susu kental manis Ultrajaya
coklat. Dari keempat sampel tersebut, didapatkan hasil sebesar 500 dPas untuk
sampel Susu Kental Manis Indomilk putih dengan spindel 2, 11 dPas untuk sampel
Susu Kental Manis Bendera dengan spindel 3, 10 dPas untuk sampel Susu Kental
Manis Cap Enak dengan spindel 3, dan 22.5 dPas untuk Susu Kental Manis
Ultrajaya dengan menggunakan spindel 1. Setelah mengetahui nilai viskositas
dari masing-masing sampel, susu kental manis Indomilk putih memiliki kekentalan
terbesar, dan susu kental manis Cap Enak coklat memiliki kekentalan terkecil
atau encer.
Aplikasi di bidang pangan dari viskositas adalah untuk
mengetahui kekentalan dari suatu bahan pangan seperti susu, kecap, sirup, saos,
selai, dsb.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan sifat-sifat fisik dari zat
diperoleh hasil penentuan titik leleh naftalen dengan suhu awal aquadest
sebesar 26ºC. Suhu lelehan pertama pada suhu 80ºC dan suhu akhir lelehannya
sebesar 88ºC dan pada viskositas didapatkan hasil sebesar 500 dPas untuk sampel
Susu Kental Manis Indomilk putih dengan spindel 2, 11 dPas untuk sampel Susu
Kental Manis Bendera dengan spindel 3, 10 dPas untuk sampel Susu Kental Manis
Cap Enak dengan spindel 3, dan 22.5 dPas untuk Susu Kental Manis Ultrajaya
dengan menggunakan spindel 1. Dari hasil diatas susu kental manis Indomilk
adalah susu yang memiliki kekentalan paling kental sedangkan susu cap enak
adalah yang paling encer.
0 komentar:
Posting Komentar