Minggu, 17 Juli 2016

LAPORAN PRAKTIKUM DESTILASI

DESTILASI
ERNALIA ROSITA
133020175
Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

ABSTRAK
                Destilasi adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.  Dalam destilasi, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali kedalam bentuk cairan. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memisahkan suatu campuran sehingga dapat mengetahui zat murni campuran tersebut, agar praktikan dapat mengetahui bagaimana cara melakukan proses destilasi, dan agar dapat memisahkan zat cair dari campurannya ataupun untuk memisahkan suatu larutan dari larutan lain. Prinsip percobaan ini adalah berdasarkan tekanan uap dari atas cairan pada kesetimbangan (kecepatan penguapan=kecepatan pengembunan), bersifat khas dan naik dengan kenaikan suhu. Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan volume awal 25ml dan volume akhir 26ml.
Keywords: Destilasi, Tujuan Percobaan, Prinsip Percobaan, Hasil Pengamatan.


PENDAHULUAN
                Destilasi adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam destilasi, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali kedalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Proses yang terjadi pada destilasi ialah perubahan fasa cair menjadi fasa uap atau gas dengan pendidihan kemuadian gas tersebut mengembun. Tekanan uap merupakan suatu sifat-sifat dari zat cair yang bergantung pada suhu. Tekanan uap selalu bertambah seiring dengan kenaikan suhu.
Destilasi dibagi menjadi 4 macam yaitu destilasi biasa, destilasi uap, destilasi vacum (tekanan rendah), dan destilasi terfraksi. Destilasi biasa digunakan untuk memisahkan dua macam zat atau lebih yang mempunyai perbedaan titik didih cukup besar. Destilasi uap adalah suatu cara untuk memisahkan dan memurnikan senyawa organik yang sukar larut dalam air, atau bahkan tidak larut dalam air. Keuntungan cara destilasi ini adalah bahwa campura dapat terdestilasi di bawah titik didih zat organik tersebut, dan bahkan dibawah titik didih air. Destilasi vacum (tekanan rendah) adalah destilasi tanpa pemanasan dan berlangsung pada tekanan rendah, tekanan diturunkan sampai terjadi pendidihan. Destilasi ini digunakan untuk cairan yang terurai dekat titik didihnya, sehingga untuk memisahkan dari komponennya tidak dapat dilakukan dengan destilasi biasa. Dalam destilasi tekanan rendah, destilasi tidak dilakukan pada tekanan barometer biasa, sehingga cairan tersebut dapat mendidih jauh dibawah titik didihnya yang selanjutnya proses pemisahannya seperti biasa. Dan destilasi terfraksi adalah destilasi yang berdasarkan hukum Roult: “Tekanan uap dari sebuah komponen tertentu sebanding dengan tekanan uap murni dikalikan dengan fraksi molnya dalam larutan tersebut.
                Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memisahkan suatu campuran sehingga dapat mengetahui zat murni campuran tersebut, agar praktikan dapat mengetahui bagaimana cara melakukan proses destilasi, dan agar dapat memisahkan zat cair dari campurannya ataupun untuk memisahkan suatu larutan dari larutan lain.
                Prinsip percobaan ini adalah berdasarkan tekanan uap dari atas cairan pada kesetimbangan (kecepatan penguapan=kecepatan pengembunan), bersifat khas dan naik dengan kenaikan suhu.
METODOLOGI
Bahan dan Alat
                Bahan yang digunakan pada percobaan destilasi adalah sampel Nutrisari dengan volume 25 ml. Sedangkan alat-alat yang digunakan adalah gelas kimia, labu destilasi, klem, statif, termometer, kawat kassa dan kompor gas.
Metode Percobaan





HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Pengamatan Percobaan Destilasi
No.
Pengamatan
Hasil Pengamatan
1.
Nama Sampel
Nutrisari
2.
Warna Sampel
Kuning
3.
Volume Awal
25 ml
4.
Suhu Mendidih
97,5 ºC
5.
Suhu Tetesan Pertama
98,0 ºC
6.
Suhu Konstan
98,5 ºC
7.
Volume Destilat
26 ml
8.
Warna Destilat
Bening
(Sumber: Ernalia Rosita, 133020175, Meja 11, Kelompok G, 2013)


Pembahasan

                Berdasarkan hasil pengamatan percobaan destilasi didapatkan hasil pengamatan dengan sampel Nutrisari berwarna kuning dengan volume awal 25 ml mengalami pendidihan dengan suhu mendidih 97,5 ºC dan suhu tetesan pertama sebesar 98,0 ºC. Kemudian suhu tidak berubah lagi sehingga didapatkan suhu konstan 98,5 ºC. Volume yang awalnya sebesar 25 ml berubah menghasilkan volume destilat sebesar 26 ml dan berwarna bening.
                Pada percobaan destilasi bisa terjadi kesalahan-kesalahan pada saat praktikum diantaranya adalah kesalahan mengukur volume awal, praktikan lupa menaruh batu didih pada labu destilasi sehingga suhu/titik didih tidak stabil dan mengakibatkan terjadinya letupan, labu tidak berada dalam keadaan vacuum sehingga udara dari luar dapat masuk mempengaruhi titik didih zat cair yang didestilasi, masih terdapatnya cairan atau larutan pada labu destilasi sehingga akan mempengaruhi volume akhir destilat.
Destilasi adalah teknik untuk memisahkan larutan ke dalam masing-masing komponennya. Prinsip destilasi adalah didasarkan atas perbedaan titik didih komponen zatnya. Destilasi dapat digunakan untuk memurnikan senyawa-senyawa yang mempunyai titik didih berbeda sehingga dapat dihasilkan senyawa yang memiliki kemurnian yang tinggi.
Destilasi yang digunakan pada saat praktikum di laboratorium adalah destilasi biasa. Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa untuk memperoleh senyawa murninya. Senyawa - senyawa yang   terdapat   dalam   campuran  akan menguap pada saat mencapai titik didih masing-masing.
Prinsip dari proses destilasi adalah berdasarkan tekanan uap dari atas cairan pada kesetimbangan (kecepatan penguapan=kecepatan pengembunan), bersifat khas dan naik dengan kenaikan suhu.
Dalam proses destilasi terdapat dua tahap proses yaitu tahap penguapan dan dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cair atau padatan. Atas dasar ini maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat pemanas dan alat pendingin. Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu pendingin, proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar kondensor), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut.
Adapun komponen-komponen alat yang digunakan pada proses destilasi yaitu:
1.     Labu destilasi
Sebagai wadah atau tempat suatu campuran zat cair yang akan didestilasi. Terdiri dari :
a)   Labu dasar bulat
b) Labu erlenmeyer khusus untuk distilasi atau refluks.
2.   Steel head
Sebagai penyalur uap / gas yang akan masuk ke pendingin, dan biasanya labu distilasinya sudah dilengkapi dengan leher yang berfungsi sebagai steel head.
3.   Termometer
Digunakan untuk mengukur suhu uap zat cair yang didistilasi selama proses distilasi berlangsung dan termometer yang digunakan harus beskala suhu tinggi diatas titik didih zat cair yang akan didistilasi dan ditempatkan pada labu distilasi atau steel head.
4.   Kondensor
Memiliki 2 celah, yaitu celah masuk untuk aliran uap hasil reaksi dan celah keluar untuk air keran.
5.   Labu didih
Biasanya selalu berasa / keset yang berfungsi untuk sebagai wadah sampel. Contohnya untuk memisahkan alkohol dan air.
6.   Aerator
Untuk menyalurkan air kedalam kondensor dan mengeluarkan air dari dalam kondensor.
7.   Batu didih
Untuk menyeimbangkan panas suatu sampel bahan kedalamnya.
8.   Kompor gas
  Untuk memanaskan atau mendidihkan labu yang sedang didestilasi. Kompor gas berfungsi sebagai pemanas dalam proses destilasi ini.
9.   Klem dan Statif
Sebagai penyangga kondensor dalam proses destilasi.
Destilasi dibagi menjadi 4 macam yaitu destilasi biasa, destilasi uap, destilasi vacum (tekanan rendah), dan destilasi terfraksi. Destilasi biasa digunakan untuk memisahkan dua macam zat atau lebih yang mempunyai perbedaan titik didih cukup besar. Destilasi uap adalah suatu cara untuk memisahkan dan memurnikan senyawa organik yang sukar larut dalam air, atau bahkan tidak larut dalam air. Keuntungan cara destilasi ini adalah bahwa campura dapat terdestilasi di bawah titik didih zat organik tersebut, dan bahkan dibawah titik didih air. Destilasi vacum (tekanan rendah) adalah destilasi tanpa pemanasan dan berlangsung pada tekanan rendah, tekanan diturunkan sampai terjadi pendidihan. Destilasi ini digunakan untuk cairan yang terurai dekat titik didihnya, sehingga untuk memisahkan dari komponennya tidak dapat dilakukan dengan destilasi biasa. Dalam destilasi tekanan rendah, destilasi tidak dilakukan pada tekanan barometer biasa, sehingga cairan tersebut dapat mendidih jauh dibawah titik didihnya yang selanjutnya proses pemisahannya seperti biasa. Dan destilasi terfraksi adalah destilasi yang berdasarkan hukum Roult: “Tekanan uap dari sebuah komponen tertentu sebanding dengan tekanan uap murni dikalikan dengan fraksi molnya dalam larutan tersebut.
                Aplikasi dalam bidang pangan pada percobaan dapat digunakan untuk memisahkan senyawa organik yang sukar/sulit larut dalam air misalnya dalam proses pembuatan atau pemurnian minyak sawit, selain itu juga dapat digunakan untuk pengolahan air tawar dari air laut, serta pemisahan campuran alkohol.
KESIMPULAN
                Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pada proses pemisahan dengan menggunakan metode destilasi, didapatkan hasil dalam 25 ml larutan nutrisari berwarna kuning menghasilkan destilat sebanyak 26 ml pelarut berwarna bening

0 komentar:

Posting Komentar

 

My Corner Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang